Salah satu cerita rakyat terkenal yang terkait dengan Situ Bagendit adalah legenda anak kucing yang rakus. Menurut cerita, seekor anak nagahijau388 yang rakus sering meminta makanan kepada penduduk desa setiap hari, hingga pada suatu hari mereka tidak mampu memberinya makan lagi. Anak kucing tersebut kemudian mengancam akan meninabobokan desa dengan membuat danau jika tidak diberi makan. Karena takut akan ancaman tersebut, penduduk desa kemudian memberinya makanan. Pada akhirnya, ancaman anak kucing terwujud, dan danau pun tercipta, dikenal dengan nama Situ Bagendit.
Keindahan alam danau Situ Bagendit juga menjadikannya sebagai tempat rekreasi alami yang populer di Jawa Barat. Para pengunjung dapat menikmati berbagai kegiatan seperti bersepeda mengelilingi danau, berjalan-jalan di sekitar danau, atau menikmati pemandangan alam yang indah sambil bersantai di tepi danau. Aktivitas melihat burung, memancing, atau sekadar menikmati piknik di alam terbuka juga menjadi pilihan populer bagi wisatawan yang datang.
Selain menjadi tempat rekreasi alam, Situ Bagendit juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat setempat. Danau ini sering digunakan untuk acara budaya dan upacara tradisional, menjadikannya sebagai tempat yang penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat sekitar. Beberapa tempat ibadah dan situs bersejarah juga dapat ditemui di sekitar danau, menambahkan nuansa sejarah dan kebudayaan yang memperkaya pengalaman para pengunjung.
Dengan keindahan alam yang memesona, nilai budaya yang kaya, dan tradisi legendaris yang unik, Situ Bagendit menjadi destinasi wisata yang menarik bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam alami Indonesia sambil merasakan kearifan lokal dan tradisi rakyat yang kental. Keberadaannya sebagai tempat yang menggabungkan keindahan alam, cerita rakyat, dan nilai budaya dalam satu tempat menjadikan Situ Bagendit sebagai tempat yang layak untuk dikunjungi dan dieksplorasi oleh siapa pun yang ingin menggali kekayaan alam dan kebudayaan Jawa Barat.